Menyimpan obat di kulkas? Ketahui dulu bagaimana menyimpannya, Berapa lama dan Bahayanya.
Obat adalah salah satu piranti penting yang harus ada di rumah, terlebih ketika mempunyai anak kecil, obat-obatan seperti untuk demam (paracetamol), Batuk pilek sepertinya memang harus mempunyai stok dirumah. Tapi sebelum kita menyimpan dan mempunyai stok obat-obatan dirumah alangkah baiknya kita mengetahui bagaimana cara menyimpan obat yang benar di kulkas, berapa lama yang aman untuk menyimpan obat di kulkas dan apakah menyimpan obat di kulkas ini berbahaya? Silahkan simak saja artkel dibawah ini.
Selain bahan makanan, kita juga kerap melihat obat-obatan disimpan di dalam kulkas untuk berbagai alasan, layaknya agar awet, tidak mudah dihinggapi semut, atau setidaknya karena tidak ada tempat penyimpanan lain.
Beberapa jenis obat, khususnya obat berbentuk sirup ternyata sangat tidak dianjurkan untuk dimasukkan dalam lemari es, sebagaimana obat tablet yang ternyata bisa mengalami perubahan kualitas jika disimpan di dalam lemari es. Selain area kulkas, anda juga harus berhati-hati terhadap obat yang banyak disimpan di dalam mobil karena suhu dalam mobil saat ditempatkan di bawah sinar matahari ternyata bisa sangat panas dan mempengaruhi kualitas dari obat.
Beberapa obat yang tersimpan di dalam kulkas atau mobil bisa jadi sudah tidak layak dikonsumsi meskipun masih tertulis layak dan belum kadaluarsa jika sudah mengalami perubahan warna, rasa, bau, atau kekentalan pada obat sirup. Obat sirup juga cenderung mengendap jika disimpan dalam lemari es dan obat-obatan tablet atau pil akan lengket dan lembek. Segera buang obat-obatan tersebut dan jika anda ingin menyimpan obat di kemudian hari, ada baiknya anda tempatkan di kotak obat atau wadah di area dalam rumah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
“Simpan di tempat yang sejuk” adalah sebuah label yang banyak ditemui pada obat-obatan sehingga kita akan berpikir bahwa lemari es yang dingin akan sangat cocok disimpan pada lemari es. Hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar ternyata banyak obat yang mengalami penurunan kualitas karena disimpan di lemari es. Obat, apapun bentuknya baik itu tablet, puyer, pil, atau bahkan sirup ternyata lebih baik disimpan pada suhu yang biasa saja, bukan suhu yang dingin di lemari es. Meskipun suhu ruangan cukup panas, asalkan tidak terkena sinar matahari yang menyengat ternyata masih lebih baik bagi kualitas obat jika dibandingkan dengan dengan jika disimpan dengan lemari es.
Read more: http://doktersehat.com/apakah-baik-menyimpan-obat-di-lemari-es/#ixzz4zeEtR9CE
Staf Clinical Research Supporting Unit(CRSU) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. J Hudyono MS, SpOk, MFPM, menjelaskan penyimpanan obat yang salah dapat mengurangi fungsi obat. Ambil contohnya, menyimpan sisa obat sirup di dalam kulkas.
"Sudah sembuh, obat pasti disimpan, tapi ada yang disimpan di kulkas. Itu kesalahan. Di kemasan ada petunjuk disimpan pada suhu tertentu. Kalau di kulkas, di bawah delapan derajat bisa menggumpal," ujar Hudyono.
Begitu pun dengan obat tablet maupun kapsul. Biasakan membaca petunjuk penyimpanan obat pada kemasan. Pada dasarnya, penyimpanan obat tidak di tempat yang lembab, suhu tinggi atau panas, dan tidak pada suhu dingin.
Bukan seperti makanan yang disimpan kulkas lalu segar, penyimpanan obat di kulkas tidak akan memperpanjang usia pemakaian obat. Penyimpanan yang salah justru bisa mengurangi keefektifan obat dalam menyembuhkan penyakit.
"Obat sangat sensitif dengan perubahan suhu, kalau tidak sesuai nanti bisa rusak," tambahnya.
Obat-obatan memang tidak bisa disimpan terlalu lama karena ada masa kedaluwarsanya. Bahkan untuk antibiotik harus langsung dihabiskan, tidak untuk disimpan. Pemakaian antibiotik harus sesuai resep dokter.
Jika sering menggunakan antibiotik yang sudah lama tersimpan agar mengakibatkan kualitas obat tersebut sudah menurun, pasien berisiko mengalami resistensi antibiotik. Wah, harus lebih hati-hati, nih.
Lalu bagaimana jika ada obat yang masih sisa? "Jika ada obat-obatan yang belum habis dan ingin dibuang sebaiknya dihancurkan agar tidak ada oknum jahat yang mengambilnya, lalu dijual lagi karena sudah banyak kasus seperti itu," tuturnya.
Nah, itu tadi info soal menyimpan obat yang perlu diperhatikan, Ladies. Selalu baca petunjuk dan prosedur penyimpanan obat-obatan yang kamu konsumsi ya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
https://www.vemale.com/kesehatan/100643-menyimpan-obat-di-kulkas-ini-bahayanya.html
Penyimpanan obat sirup setelah segel dibuka, memiliki masa pakai yang berbeda-beda. Obat yang berisi antibiotik tidak boleh disimpan lebih dari 7 hari setelah obat tersebut dilarutkan dengan air. Begitu juga dengan obata sirup kering lainnya yang memerlukan perlakuan yang sama dengan obat sirup antibiotik. Obat larutan oralit yang dikemas dalam botol, tidak boleh digunakan kembali lebih dari 24 jam setelah segel dibuka.
mengingat resiko kontaminasi dan oksidasi yang mampu mengurangi stabilitas obat, kami sarankan obat sirup tidak disimpan dalam kurun waktu lebih dari 30 hari.
Untuk obat sirup yang lain, seperti obat demam, obat batuk pilek, maupun vitamin, dapat disimpan sampai pada batas tanggal kadaluarsanya. Akan tetapi, dengan catatan obat tersebut tidak berubah rasa, warna, bau atau aroma, dan bentuknya. Serta obat tersebut disimpan dengan cara penyimpanan yang benar, seperti : simpan di tempat yang kering, bersih, terlidung dari cahaya matahari langsung, serta disimpan pada suhu ruangan. Beberapa obat memerlukan perlakuan khusus, seperti disimpan pada suhu lemari es, akan tetapi jangan disimpan pada freezer karena dapat merusak stabilitas obat. cukup diletakkan di pintu kulkas atau lemari es saja.
http://corporate.kimiafarmaapotek.co.id/entry/berapa-lama-obat-sirup-disimpan-setelah-dibuka
Selain bahan makanan, kita juga kerap melihat obat-obatan disimpan di dalam kulkas untuk berbagai alasan, layaknya agar awet, tidak mudah dihinggapi semut, atau setidaknya karena tidak ada tempat penyimpanan lain.
Beberapa jenis obat, khususnya obat berbentuk sirup ternyata sangat tidak dianjurkan untuk dimasukkan dalam lemari es, sebagaimana obat tablet yang ternyata bisa mengalami perubahan kualitas jika disimpan di dalam lemari es. Selain area kulkas, anda juga harus berhati-hati terhadap obat yang banyak disimpan di dalam mobil karena suhu dalam mobil saat ditempatkan di bawah sinar matahari ternyata bisa sangat panas dan mempengaruhi kualitas dari obat.
Beberapa obat yang tersimpan di dalam kulkas atau mobil bisa jadi sudah tidak layak dikonsumsi meskipun masih tertulis layak dan belum kadaluarsa jika sudah mengalami perubahan warna, rasa, bau, atau kekentalan pada obat sirup. Obat sirup juga cenderung mengendap jika disimpan dalam lemari es dan obat-obatan tablet atau pil akan lengket dan lembek. Segera buang obat-obatan tersebut dan jika anda ingin menyimpan obat di kemudian hari, ada baiknya anda tempatkan di kotak obat atau wadah di area dalam rumah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
“Simpan di tempat yang sejuk” adalah sebuah label yang banyak ditemui pada obat-obatan sehingga kita akan berpikir bahwa lemari es yang dingin akan sangat cocok disimpan pada lemari es. Hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar ternyata banyak obat yang mengalami penurunan kualitas karena disimpan di lemari es. Obat, apapun bentuknya baik itu tablet, puyer, pil, atau bahkan sirup ternyata lebih baik disimpan pada suhu yang biasa saja, bukan suhu yang dingin di lemari es. Meskipun suhu ruangan cukup panas, asalkan tidak terkena sinar matahari yang menyengat ternyata masih lebih baik bagi kualitas obat jika dibandingkan dengan dengan jika disimpan dengan lemari es.
Read more: http://doktersehat.com/apakah-baik-menyimpan-obat-di-lemari-es/#ixzz4zeEtR9CE
Staf Clinical Research Supporting Unit(CRSU) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. J Hudyono MS, SpOk, MFPM, menjelaskan penyimpanan obat yang salah dapat mengurangi fungsi obat. Ambil contohnya, menyimpan sisa obat sirup di dalam kulkas.
"Sudah sembuh, obat pasti disimpan, tapi ada yang disimpan di kulkas. Itu kesalahan. Di kemasan ada petunjuk disimpan pada suhu tertentu. Kalau di kulkas, di bawah delapan derajat bisa menggumpal," ujar Hudyono.
Begitu pun dengan obat tablet maupun kapsul. Biasakan membaca petunjuk penyimpanan obat pada kemasan. Pada dasarnya, penyimpanan obat tidak di tempat yang lembab, suhu tinggi atau panas, dan tidak pada suhu dingin.
Bukan seperti makanan yang disimpan kulkas lalu segar, penyimpanan obat di kulkas tidak akan memperpanjang usia pemakaian obat. Penyimpanan yang salah justru bisa mengurangi keefektifan obat dalam menyembuhkan penyakit.
"Obat sangat sensitif dengan perubahan suhu, kalau tidak sesuai nanti bisa rusak," tambahnya.
Obat-obatan memang tidak bisa disimpan terlalu lama karena ada masa kedaluwarsanya. Bahkan untuk antibiotik harus langsung dihabiskan, tidak untuk disimpan. Pemakaian antibiotik harus sesuai resep dokter.
Jika sering menggunakan antibiotik yang sudah lama tersimpan agar mengakibatkan kualitas obat tersebut sudah menurun, pasien berisiko mengalami resistensi antibiotik. Wah, harus lebih hati-hati, nih.
Lalu bagaimana jika ada obat yang masih sisa? "Jika ada obat-obatan yang belum habis dan ingin dibuang sebaiknya dihancurkan agar tidak ada oknum jahat yang mengambilnya, lalu dijual lagi karena sudah banyak kasus seperti itu," tuturnya.
Nah, itu tadi info soal menyimpan obat yang perlu diperhatikan, Ladies. Selalu baca petunjuk dan prosedur penyimpanan obat-obatan yang kamu konsumsi ya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
https://www.vemale.com/kesehatan/100643-menyimpan-obat-di-kulkas-ini-bahayanya.html
Penyimpanan obat sirup setelah segel dibuka, memiliki masa pakai yang berbeda-beda. Obat yang berisi antibiotik tidak boleh disimpan lebih dari 7 hari setelah obat tersebut dilarutkan dengan air. Begitu juga dengan obata sirup kering lainnya yang memerlukan perlakuan yang sama dengan obat sirup antibiotik. Obat larutan oralit yang dikemas dalam botol, tidak boleh digunakan kembali lebih dari 24 jam setelah segel dibuka.
mengingat resiko kontaminasi dan oksidasi yang mampu mengurangi stabilitas obat, kami sarankan obat sirup tidak disimpan dalam kurun waktu lebih dari 30 hari.
Untuk obat sirup yang lain, seperti obat demam, obat batuk pilek, maupun vitamin, dapat disimpan sampai pada batas tanggal kadaluarsanya. Akan tetapi, dengan catatan obat tersebut tidak berubah rasa, warna, bau atau aroma, dan bentuknya. Serta obat tersebut disimpan dengan cara penyimpanan yang benar, seperti : simpan di tempat yang kering, bersih, terlidung dari cahaya matahari langsung, serta disimpan pada suhu ruangan. Beberapa obat memerlukan perlakuan khusus, seperti disimpan pada suhu lemari es, akan tetapi jangan disimpan pada freezer karena dapat merusak stabilitas obat. cukup diletakkan di pintu kulkas atau lemari es saja.
http://corporate.kimiafarmaapotek.co.id/entry/berapa-lama-obat-sirup-disimpan-setelah-dibuka