Mengenal Jenis-jenis Alergi pada Bayi dan Cara Mengatasinya
Alergi adalah reaksi tubuh yang berlebihan terhadap zat-zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya. Zat-zat tersebut disebut alergen dan bisa berasal dari makanan, debu, bulu binatang, serbuk bunga, obat-obatan, dan lain-lain. Alergi bisa menimbulkan gejala seperti gatal-gatal, ruam merah, bersin-bersin, hidung tersumbat, mata merah dan berair, batuk, sesak napas, hingga syok anafilaksis yang bisa mengancam jiwa.
Bayi juga bisa mengalami alergi karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sempurna. Alergi pada bayi bisa muncul sejak lahir atau setelah beberapa bulan. Ada beberapa jenis alergi yang umum dialami oleh bayi, yaitu:
- Alergi makanan. Ini adalah jenis alergi yang paling sering terjadi pada bayi. Alergi makanan bisa disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi oleh bayi sendiri atau oleh ibu yang menyusui. Makanan yang biasanya menyebabkan alergi adalah susu sapi, telur, kacang-kacangan, gandum, ikan, udang, dan cokelat. Gejala alergi makanan bisa berupa ruam kulit, muntah, diare, kolik, atau sesak napas.
- Alergi susu sapi. Ini adalah jenis alergi makanan yang spesifik terhadap protein susu sapi. Bayi yang alergi susu sapi tidak bisa minum susu formula yang mengandung susu sapi atau produk olahan susunya. Gejala alergi susu sapi bisa sama dengan alergi makanan lainnya, tetapi juga bisa menimbulkan darah pada tinja bayi.
- Alergi debu. Ini adalah jenis alergi yang disebabkan oleh debu rumah tangga yang mengandung tungau debu, serpihan kulit mati manusia atau binatang, jamur, dan bakteri. Alergi debu bisa menyebabkan gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berair, mata merah dan gatal, batuk kering, atau asma.
- Alergi dingin. Ini adalah jenis alergi yang terjadi ketika kulit bayi terpapar udara dingin atau air dingin. Alergi dingin bisa menyebabkan gejala seperti kulit kemerahan, bengkak, gatal-gatal, atau lecet-lecet.
Cara mengatasi alergi pada bayi adalah dengan menghindari kontak dengan alergen yang menyebabkan reaksi alergi. Jika bayi sudah terlanjur terpapar alergen dan mengalami gejala alergi ringan hingga sedang, maka bisa diberikan obat antihistamin sesuai dosis dan anjuran dokter untuk meredakan gejala. Jika bayi mengalami gejala alergi berat seperti sesak napas atau syok anafilaksis, maka harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan darurat.
Alergi pada bayi bisa menurun seiring dengan bertambahnya usia dan perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi. Namun ada juga beberapa jenis alergi yang bisa bertahan hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui jenis-jenis alergi pada bayi dan cara mengatasinya agar dapat memberikan perlindungan dan perawatan yang tepat bagi buah hatinya.